Masih Tentang di Bawah Rumpun Jati yang Rindang

Ini masih tentang pengalaman tinggal di omah tabon. Rumah tinggal di bawah rumpun pohon jati yang rindang. Pertengahan Kamis malam Jumat 10 April lalu hujan deras. Terdengar keras suara kraaakkk…. bresss… Saya membatin pohon di belakang rumah ada yang tumbang.

Karena gelap pekat, saya ambil senter dan arahkan ke sudut sana-sini terang senter di belakang rumah, namun tidak menemukan pohon mana yang tumbang. Ahh,, nampaknya bukan pohon tumbang pikir saya. Cuman ranting yang patah dan jatuh saja… Aman. Saya kembali ke rumah dan beranjak segera tidur.

Pagi harinya, ternyata benar, hanya ranting pohon jati belakang rumah yang patah. Untungnya patahan tersebut jatuh persis di belakang kandang kambing di samping kamar mandi. Orang Jawa selalu bilang masih beruntung. Masih beruntung karena patahan ranting itu nggak jatuh ngenain kamar mandi atau kandang kambing. Jatuh persis di atas parit di belakang kandang kambing.

 

Omah tabon yang kami tempati memang berada di bawah rerimbunan pohon jati. Sayangnya pohon jati yang menjulang tinggi dan rimbun itu tanaman milik tetangga yang tapak pekarangannya berbatasan langsung dengan pekarangan omah tabon. Kami tak punya kuasa buat ngrempeli atau melakukan pemotongan ranting yang mengarah di atas pekarangan kami.

Jadi, bisanya ya berdoa dan berharap agar tidak terjadi patahan ranting menimpa rumah dan kandang ternak kami. Harapan dan doa lainnya adalah semoga tetangga yang empunya pohon berkenan memotong ranting-ranting yang mentiyung ke arah pekarangan tabon kami.

 

Spread the love